MEDANEKSPOS.COM, Medan. –Sudah Berhari hari lamanya dari catatan media ini bencana banjir menimpa ribuan pemukiman warga dikota Medan, khususnya di kawasan medan utara kecamatan Medan Labuhan.Selasa (17/9/2024).

Hingga sampai hari ini,dari hasil pantauan awak media ini beberapa lokasi di medan labuhan seperti kelurahan Besar(komplek BTN,Mega martubung) kelurahan martubung,sei mati (komplek TKBM) ribuan warga masih harus menderita kebanjiran.

Berbagai macam penyakit juga sudah diderita warga,mulai penyakit gatal gatal,demam,masuk angin serta hewan ular berbisa juga merayap ke rumah warga.

Berbagai peralatan rumah tangga juga banyak yang hancur di terpa banjir,sepeda motor juga banyak yang rusak akibat tingginya kedalam debit air memasuki rumah warga.

Akibat banjir juga sudah memakan korban jiwa yakni pada hari sabtu(7/9/2024) Seorang warga perumahan BTN Lingkungan XI Kelurahan Besar kecamatan Medan Labuhan Kota Medan,akrap disapa Wak Dun (64) tewas tersengat listrik saat banjir melanda kawasan tempat tinggalnya.

Berdasarkan informasi yang didapat,korban tutup usia akibat tersengat listrik karena berusaha memegang tiang listrik saat berjalan melewati banjir takut terlicin sehingga dia berusaha memegang tiang listrik yang berada disisi jalan dekat mesjid tempat dia mengungsi akibat banjir melanda permukiman mereka.Korban sempat kejang kejang dan dilarikan ke rumah sakit Eshmun marelan tetapi nyawanya sudah tidak tertolong dan meninggal dunia.

Terjadinya bencana alam dalam suatu daerah membutuhkan penanganan yang serius.Pemerintah memiliki peran penting dalam penyelenggaran penanggulangan bencana, akan tetapi seluruh elemen masyarakat pun memiliki tanggung jawab yang besar pula. Keterlibatan setiap elemen masyarakat tersebut sejatinya berdasarkan atas prinsip kemanusiaan.

Bantuan dan perhatian dari pemko Medan juga masih sangat minim,bahan dapur umum juga sangatlah terbatas sampai warga bingung harus dimasak atau tidak,mengingat Jumlah bahan dan warga sangat jauh,tak hanya itu posko kesehatan juga tak ada walaupun ribuan warga terserang penyakit,sungguh miris.

Negara kita adalah negara demokrasi yang dimana setiap lembaga memiliki tugasnya masing masing sebagai pemangku kebijakan, salah satunya adalah wakil rakyat. Dalam hal ini wakil rakyat sebagai penyambung lidah masyrakat sipil, harus bersinergi bersama pemangku kebijakan lainnya untuk memberikan solusi terhadap permasalahan ini.

Melihat hal itu,tokoh muda putra asli kelahiran medan utara Helmax Alex Sebastian Tampubolon SH,MH turut menyoroti masalah musibah banjir di kota kelahirannya.

Alex melihat kurangnya pengawasan dari lembaga legislatif yakni DPRD medan dan provinsi terhadap kebijakan pemerintah dalam hal mengatasi banjir sangatlah lemah.

”DPRD Medan dan provinsi yang saat ini menjabat dan baru dilantik semestinya harus lebih peka lagi terhadap musibah yang saat ini lagi menimpa warga seperti masalah banjir,setiap hujan sedikit Kota medan dimana mana selalu dilanda banjir yang membuat warga sengsara tak tau mau kemana lagi melangkah beraktifitas akibat dikepung banjir, ini menjadi pembuktian baru bagi mereka para penyambung lidah masyarakat apakah mampu bekerja sesuai kapasitas sebagai penyambung lidah masyarakat untuk memberikan solusi terhadap masyarakat yang saat ini mengalami keresahan. ujar Alex.

“Seperti di medan utara di kecamatan medan Labuhan,sampai saat ini warga harus menderita akibat kebanjiran dirumahnya,serta banyak yang menderita sakit,namun tak terlihat posko kesehatan berdiri,dapur umum juga sangatlah minim ha itu dampak dari kurangnya perhatian para legislatif dalam berkordinasi dengan pemerintah kota medan,” lanjutnya.

”Sangatlah disayangkan disaat banjir menimpa warga,tak satupun anggota DPRD turun melihat serta membantu penderitaan warganya tidak seperti sebelum masa masa pencalonan dulu,yang selalu turun melihat kondisi warganya saat kebanjiran dan saya selaku masyarakat sipil menginkan para penyambung lidah masyarakat dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Sangat disayangkan jika penyambung lidah masyarakat tidak memiliki kapasitas dalam menjalankan tugas, kita lihat saja solusi apa yang diberikan” lanjutnya.

“Dalam mengatasi banjir,pemerintah memang sudah membuat beberapa perbaikan drainase,namun masih banyak yang hampir tak berfungsi sehingga setiap hujan sangat mudah banjir,hal itulah diperlukan peranan anggota DPRD dalam mengawasi setiap kebijakan,pelaksanaan program pemerintah agar tidak melakukan kesalahan yang mempunyai dampak langsung pada kerugian masyarakat baik secara finansial, fisik maupun sosial,”cetus Alex yang juga seorang praktisi Hukum.

”Yang paling penting adalah bagaimana pemangku kebijakan dapat sigap bergerak memberi bantuan keselamatan dan kebutuhan lainnya dan wakil rakyat dapat menjalankan amanah sumpah janji yang mereka terima pasca pelantikan dan berpihak kepada masyarakat tertindas.”tegasnya. (Wilson)