MEDANEKSPOS.COM, Medan. •Ketua DPC KPNI Medan AFRIDHA GINTING mengatakan, dialog yang kita adakan hari ini bentuk semangat dari kawan-kawan perempuan kota Medan yang tergabung di KPNI.
Kami berharap KPNI mampu menjawab persoalan kepemimpinan perempuan di kota Medan.
Agar cita-cita KPNI dapat terwujud tegasnya.
Hal ini di sampaikan AFRIDHA Ginting di aula gedung UISU jln, Sisingamangaraja, Medan Kota, Sabtu (1/6).
DPC KPNI kota Medan tersebut menggelar dialog dengan tema; pilwalkot kota Medan.
Kepemimpinan strategis menyambut Indonesia Emas 2045.

AFRIDHA ginting. Ketua pembina: Kesatuan Perempuan Nasional Indonesia (KPNI) menuturkan, bahwa perjalanan kepemimpinan wali kota Medan dari masa ke masa, sampai saat ini belum pernah ada porsi perempuan, untuk mengisi ruang kepemimpinan kota Medan
Lebih lanjut, AFRIDHA Ginting, sebagai bakal calon Walikota Medan, yang juga pelaku usaha, menyampaikan KPNI segera perkuat porsi dan posisi kepemimpinan perempuan.
Janganlah perempuan rela di posisikan sebagai sangkar madu, dari pergaulan zaman ini.
Kita perempuan harus sadar, bahwa dari duka dan derita hidup perempuan.
Dalam jiwanya perempuan tetap memiliki harapan mulia untuk masa depan anak yang di lahirkan.
Dari perempuan, nilai-nilai hidup dan kehidupan yang di bentuknya.
Oleh karena itu kepemimpinan menuju Indonesia Emas 2045, harus mengutamakan keadaban dan kecerdasan, baik cerdas sosial, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, sehingga kita mampu memenangkan zaman, tegas afridha Ginting.
Sementara itu, mantan Walikota Medan. Ir. Akhyar nasution. M.Si.
Menyampaikan, bagaimana dapat pemimpin, kalau aturan di penggal. Untuk mendapatkan pemimpin yang strategis masih jauh dari harapan.
Bahkan dalam tahap pencalonan kepala daerah yang menentukan, itu pimpinan partai politik, ucapnya.
Lebih lanjut Akhyar nasution menuturkan, bahwa pentingnya etika dan moral dalam berpolitik, dan mengingatkan peserta dialog, agar menolak money politik. Harapan kita akan adanya pemimpin yang strategis, yang mampu membangun Kota Medan ke arah lebih baik, imbuhnya.
Dekan FISIP UISU Ridwan Nasution. Menyampaikan secara umum, pengertian politik dan makna berbangsa dan bernegara, juga mengingatkan, mahasiswa jangan terjebak dalam politik praktis.
Kita perlu memperhatikan sosok calon seperti yang kita mau.
Pemimpin yangpunya kemampuan dan wawasan yang luas, yang paham tentang masyarakat kota Medan.
Sebelumnya saat pembukaan
Ketua Presidium KPNI WINA ARAFAH, mengatakan, bahwa dialog publik yang diadakan hari ini, akan menjadi tonggak bersejarah bagi perempuan muda dalam memperkuat peran-peran perempuan, terutama soal kepemimpinan di Sumatera Utara maupun di Indonesia. (Wilson)